Sejarah KESBANGPOL
Kabupaten Berau memiliki luas wilayah 34.127,47 km2 terdiri dari daratan seluas 21.942,37 km2 dan luas laut 15.020,00 km2, serta terdiri dari 52 pulau besar dan kecil dengan 13 Kecamatan, 10 Kelurahan, 100 Kampung/Desa. Jika ditinjau dari luas wilayah Kalimantan Timur, luas Kabupaten Berau adalah 13,92% dari luas wilayah Kalimantan Timur, dengan prosentase luas perairan 28,74%, dan Jumlah penduduk pada tahun 2020 sebesar 238.214 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 127.892 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 110.322 jiwa.
Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar abadd ke-14. Menurut sejarah Berau, Raja pertama yang memerintah bernama Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma dan Isterinya bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. Pusat pemerintahan kerajaan pada awalnya berkedudukan di Sungai Lati (sekarang menjadi lokasi pertambangan Batu Bara PT. Berau Coal).
Aji Raden Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya tahun 1400 – 1432 dengan adil dan bijaksana, sehingga kesejahteraan rakyatnya meningkat. Pada masa itu dia berhasil menyatukan wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung.
Di samping kewibawaannya, kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma juga sangat berpengaruh, menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Untuk mengenang jasa Raja Berau yang pertama ini, Pemerintah telah mengabdikannya sebagai nama Korem 091 Aji Raden Surya Nata Kesuma yang Rayon Militer Kodam VI/TPR.
Setelah beliau wafat, Pemerintahan Kesultanan Berau dilanjutkan oleh putranya dan selanjutnya secara turun temurun keturunannya memerintah sampai pada sekitar abad ke-17. Kemudian awal sekitar abad XVIII datanglah penjajah Belanda memasuki kerajaan Berau dengan berkedok sebagai pedagang (VOC). Namun kegiatan itu dilakukan dengan politik De Vide Et Impera (politik adu domba). Kelicikan Belanda berhasil memecah belah Kerajaan Berau, sehingga kerajaan terpecah menjadi 2 Kesultanan yaitu Kesultanan Sambaliung dan Kesultanan Gunung Tabur.
Pada saat bersamaan masuk pula ajaran agama Islam ke Berau yang dibawa oleh Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan. Sultan pertama di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin (1800 – 1852). Raja Alam terkenal pimpinan yang gigih menentang penjajah belanda. Raja Alam pernah ditawan dan diasingkan ke Makassar (dahulu Ujung Pandang). Untuk mengenang jiwa Patriot Raja Alam namanya diabadikan menjadi Batalyon 613 Raja Alam yang berkedudukan di Kota Tarakan.
Sedangkan Kesultanan Gunung Tabur sebagai Sultan pertamanya adalah Sultan Muhammad Zainal Abidin (1800 – 1833), keturunannya meneruskan pemerintahan hingga kepada Sultan Achmad Maulana Chalifatullah Djalaluddin (wafat 15 April 1951) dan Sultan terkhir adalah Aji Raden Muhammad Ayub (1951 – 1960). Kemudian wilayah kesultanan tersebut menjadi bagian dari Kabupaten Berau.
Sultan Muhammad Amminuddin menjadi Kepala Daerah Istimewa Berau. Beliau memerintah sampai dengan adanya peraturan peralihan dari Daerah Istimewa menjadi Kabupaten Dati II Berau, yaitu Undang-undang Darurat tahun 1953 Tanggal terbitnya Undang-undang tersebut dijadikan sebagai Hari jadi Kabupaten Berau. Dengan diterbitkannya Undang-undang No.27 tahun 1959, Daerah Istimewa Berau berubah menjadi kabupaten Dati II Berau dan Tanjung Redeb sebagai Ibukotanya, dengan Sultan Aji Raden Muhammad Ayub (1960 – 1964) menjadi Bupati Kepala Daerah Tk. II Berau yang pertama.
Penetapan Kota Tanjung Redeb sebagai pusat pemerintahan Dati II Kabupaten Berau adalah untuk mengenang pemerintahan Kerajaan (Kesultanan) di Berau. Di mana pada tahun 1810 Sultan Alimuddin (Raja Alam) memindahkan pusat pemerintahannya ke Kampung Gayam yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Bugis. Perpindahan ke Kampung Bugis pada tanggal 25 September tahun 1810 itu menjadi cikal bakal berdirinya kota Tanjung Redeb, yaitu kemudian dibadikan sebagai Hari jadi Kota Tanjung Redeb sebagaimana diterapkan dalam Perda No. 3 tanggal 2 April 1992.
Tidak terlepas dari itu Kabupaten Berau memiliki tempat wisata yang sangat menarik yakni :
1. Keraton Kesultanan Sambaliung
Berau memang terkenal dengan wisata baharinya yang melimpah. Namun jangan salah, Anda tetap bisa mengunjungi tempat wisata yang menyimpan sejarah. Kunjungi saja Keraton Kesultanan Sambaliung yang tetap hits hingga saat ini. Memang destinasi satu ini bukanlah tempat wisata baru, tetapi tetap menarik untuk dijadikan tujuan wisata.

2. Goa Mulut Besar
Goa Mulut Besar juga termasuk goa yang selalu jadi tujuan wisata saat di Berau. Goa yang terbentuk secara alami ini memiliki panorama yang akan membuat Anda terpana. Begitu tiba di goa Mulut Besar, Anda akan menyaksikan dinding goa yang berkubang di beberapa bagian. Selain itu hadirnya stalaktit dan stalakmit juga turut memperindah goa satu ini.

3. Danau Telaga Biru
Danau Telaga Biru menjadi destinasi wisata alam yang menawarkan keindahan luar biasa. Airnya memang sangat jernih dan warnanya biru yang begitu menawan. Pemandangan bawah danau bisa terlihat jelas dari permukaan danau ini. Pemandangan alam sekitar juga begitu menawan. Anda bisa berenang ataupun snorkeling, wahana flying fox juga tersedia.

4. Labuan Cermin
Destinasi berikutnya yang wajib untuk dikunjungi adalah Labuan Cermin. Danau satu ini sangat hits dan tidak boleh Anda lewatkan saat ke Berau. Air yang dimiliki danau ini juga sangat jernih seperti namanya. Saking jernihnya airnya mirip dengan cermin, sehingga Anda bisa melihat dasar danau dari permukaannya.

5. Air Terjun Jenum
Selain danau yang indah, di Berau Anda juga bisa menemukan deretan air terjun yang menawarkan pesona tak kalah indah. Bisa dikatakan jika destinasi wisata ini belum terjangkau dengan pelancong. Hal ini lantaran lokasinya yang jauh dari pusat kota. Tetapi jika Anda mau mengexplore Anda akan mendapatkan pengalaman luar biasa.

6. Air Terjun Tambalang
Objek wisata yang tak kalah terkenal adalah Air Terjun Tembalang. Air terjun ini banyak dituju oleh wisatawan lokal, namun bukan berarti Anda tak dianjurkan untuk mengunjunginya. Panorama yang ditawarkan di air terjun ini akan membuat Anda terpikat. dikelilingi pohon rindang dengan air terjun yang mengalir bersih dari tebingnya.

7. Air Terjun Pahwalan
Destinasi yang paling hits berikutnya adalah Air Terjun Pahlawan. Air yang mengalir di tebing bebatuan alami ini cukup besar. di bawahnya juga terbentuk kolam alami yang bisa dijadikan tempat bermain air. Pemandangan hijau yang menjadi latar belakang menjadikannya lebih menawan. Pengunjung bisa bersantai sekaligus berburu foto foto menawan.

8. Air Panas Asin Pemapak
Anda juga bisa merilekskan tubuh Anda dengan mengunjungi Air panas Asin Pemapak. Hadirnya wisata alam ini semakin menambah semarak pesona wisata di kabupaten ini. Sumber air panas ini menjadi destinasi yang tepat untuk menghabiskan liburan atau akhir pekan. Sumber ini terbentuk secara alami dan konon katanya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

9. Pulau Derawan
Pulau Derawan bukanlah destinasi baru di Berau, namun namanya begitu santer terdengar. Bahkan rasanya tidak ada yang tidak tahu keindahan pulau ini, terutama ketika foto fotonya mulai berkeliaran di media sosial. Pulau Derawan sendiri memang menawarkan pesona bahari yang luar biasa. Tak heran jika tempat satu ini tak pernah sepi dikunjungi wisatawan.

10. Pulau Nabucco
Melanjutkan petualangan bahari anda, Pulau Nabucco bisa menjadi tujuan. Pulau satu ini tidak memiliki penghuni, sehingga ketika Anda singgah akan serasa berada di pulau pribadi. Kebanyakan pengunjung yang datang untuk melakukan honeymoon atau liburan bersama pasangan. Ukuran pulaunya memang tidak luas, tetapi begitu indah.

11. Pulau Maratua
Pulau Maratua juga termasuk destinasi yang hits untuk dijelajahi. Pengunjung akan dihadirkan wisata bahari yang begitu mempesona. Hamparan pasir putih dengan laut biru yang jernih adalah perpaduan yang luar biasa. Ditambah lagi pengunjung juga bisa menjelajah bawah lautnya yang memiliki berbagai biota laut yang masih terjaga.

12. Kakaban Island
Objek wisata yang akan menawarkan panorama flora dan fauna bahari berikutnya adalah Kakaban Island. Kakaban Island bisa dikatakan sebagai wisata yang masih terjaga kealamiannya. Anda Bisa menemukan panorama bawah laut menawan tanpa harus menyelam. Hal ini dikarenakan air di Kakaban Island sangat bersih sehingga Anda bisa mengintip dari permukaan.

13. Pantai Biduk-Biduk
Perjalanan bahari Anda masih belum akan berakhir, karena Pantai Biduk Biduk juga menarik untuk Anda kunjungi. Pasir putih yang lembut bisa Anda temukan di pantai ini, perairannya juga jernih. Pantai ini masih terbilang sepi, sehingga pengunjung bisa bebas liburan. Walaupun terbilang sepi, Anda akan tetap menemukan fasilitas yang menunjang liburan Anda.

14. Pulau Kaniungan
Jika Anda ingin menikmati pantai dengan perairan yang landai di Berau, Pulau Kaniungan bisa menjadi pilihan. Pantai ini menawarkan panorama luar biasa, memiliki air laut jernih juga pasir putih lembut akan menghempas penat Anda. hadirnya deretan pohon kelapa di pinggir pantai semakin menambah pesonanya. Bersantai sembari menikmati air sepoi tentu bukan ide buruk.

15. Pulau Sangalaki
Objek wisata yang tak kalah kondang berikutnya adalah Pulau Sangalaki. Pulau ini memiliki daya tarik utama pada biota lautnya. Karena Anda bisa menemukan penyu, mengingat selain wisata bahari juga menjadi tempat penelitian telur penyu. Pengunjung juga bisa menikmati bawah laut dengan menyelam. Jika ingin lebih lama juga bisa bermalam di area pantai.

Pada awalnya dengan perkembangan birokrasi, dimana terjadi reformasi pada 1998 silam, yang melahirkan semangat pembentukan pemerintahan yang efisien dan efektif, maka pada 4 Agustus 2000, Direktorat Sosial Politik digabung dengan Markas Wilayah Pertahanan Sipil (Mawil Hansip) dengan sebutan Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat.Hal itu kemudian dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Berau yang sebelumnya bernama Badan Persatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kab. Berau, dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2000 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Berau, SKPD ini bernama Badan Persatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kab.Berau, seiring waktu diterbitkannya Perda Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Organisasi Lembaga TeKnis Daerah Kabupaten Berau,Nomenklatur Badan Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan Masyrakat maka penamaan SKPD berubah menjadi Kesbangpol dan Linmas.
Seiring dengan arah kebijakan pembangunan jangka panjang Pemerintah Kabupaten Berau terkait dengan Tupoksi Badan Kesbang Dan Linmas Kab. Berau, yaitu menegakan supremasi hukum dan menjamin terciptanya keamanan, ketertiban dan ketahanan wilayah melalui partisipasi aktif masyarkat dan peningkatan kapasitas aparat. Dalam perjalanan aktifitas Badan Kesbang dan Linmas Kab.Berau, pada tahun 2014 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, maka Subid. Penanggulangan Bencana telah ditingkatkan menjadi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Berau.
Seiring bertambahnya tahun, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Kesbang,Pol dan Linmas) Kab.Berau berganti menjadi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Berau berdasarkan Perda Nomor 43 Tahun 2016 menjadikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di mana salah satu bidang yaitu Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) dikeluarkan dan sebagai penggantinya adalah Bidang Politik, maka dengan perubahan NomenKlatur tersebut tentu program yang dulunya ditangani oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat. Bidang Linmas dilimpahkan kepada Kantor Satuan Polisi Pamong Praja.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Berau mempunyai tugas Pokok dan fungsi yaitu :
1. Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.
2. Pemberian Dukungan Atas Penyelengaraan Pemerintahan daerah di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.
3. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas Kesatuan Bangsa dan Politik.
0 komentar:
Posting Komentar